Menjadi kaya dengan berlimpah harta adalah impian semua orang. Dengan kekayaan semua kebutuhan bisa di penuhi dan kehidupan keluarga serta keturunannya pun akan menjadi sejahtera. Tak heran jika saat ini banyak orang saling berlomba mencari dan bekerja dengan keras agar mendapatkan penghasilan yang maksimal. Atau mereka yang berjuang membangun perusahaan dari nol yang kelak akan menjadi aset berharga di masa depan.
Kaya berarti sukses, ketika sukses status sosial seseorang akan menjadi meningkat. Akan ada banyak orang yang memuji dan bahkan akan bergantung pada orang sukses. Dan keluarga pun tidak akan merasakan pahitnya kehidupan. Biasanya dikala usia sudah tidak muda lagi, badan tidak bisa bekerja lagi, serta kematian yang hanya menunggu waktu saja, para miliuner akan selalu membuat surat wasiat berupa warisan yang kelak akan di berikan pada anak-anaknya.
Namun apa yang dilakukan oleh orang-orang kaya berikut ini sangatlah bertolak belakang dengan yang sering dilakukan. Mereka malah enggan mewariskan semua harta kekayaan pada anak-anaknya, mereka malah memilih menyumbangkan semua kekayaannya untuk kegiatan amal dan dunia. Orang-orang kaya ini beranggapan anak-anak mereka harus bisa berdiri sendiri mencari jati diri sendiri dan mewujudkan kesuksesan sendiri tanpa harus bergantung pada kekayaan orang tuanya.
Bill Gates
Bill Gates, pemilik Microsoft yang menjadi orang terkaya dunia, menegaskan tak akan mewariskan kekayaannya senilai US$76 miliar pada anak-anaknya. Menurut Gates, dalam sebuah konferensi di Vancouver, Kanada, ia telah sepakat dengan istrinya mendorong tiga anaknya menempuh jalan sendiri dengan tak mengandalkan pada kekayaan mereka.
Gates mengatakan mereka telah membekali hidup dua anak perempuan dan seorang laki-laki dengan pendidikan yang baik. Dengan begitu, katanya, mereka dapat belajar bagaimana mengandalkan kemampuan mereka sendiri ketimbang sokongan dari orangtua mereka.
Pernyataan Gates itu menjawab pertanyaan penyelenggara konferensi, Chris Anderson. Chris mengatakan, "Akan sangat mudah bagi Anda untuk membuat mereka menjadi miliarder juga." Seperti ditulis Wired, Gates dengan cepat menjawab, "Mereka justru tak menghendaki demikian. Mereka perlu merasakan bahwa pekerjaan mereka sendiri berarti dan penting."
Menurut Gates, membiarkan anak berkreasi dan memiliki dunia sendiri adalah jauh lebih penting. "Anda hanya perlu memastikan bahwa mereka menyadari kemampuan mereka sendiri dan pergi serta melakukan apa yang mereka inginkan," kata pendiri Microsoft ini.
Menurut Gates, keseimbangan dalam hidup adalah nomor satu. "Mereka memiliki kebebasan untuk melakukan apapun yang mereka ingin. Tapi tidak semacam karena banyak uang maka kami menghujaninya dengan lembaran dolar dan mereka bebas berfoya-foya," katanya.
Ia menyatakan telah memberitahu anak-anaknya dan mendapatkan persetujuan mereka bahwa sebagian besar hartanya untuk organisasi amal milik keluarga, Gates Foundation. Organisasi ini mengkhususkan diri dalam bidang kesehatan dan pengentasan kemiskinan. Dia menambahkan bahwa mereka telah mengatakan kepada anak-anak mereka sebagian besar keberuntungan akan ditinggalkan untuk organisasi amal itu, yang menangani kesehatan yang buruk dan kemiskinan.
Warren Buffett
Seperti dikutip dari artikel “Should You Leave It All to the Children?” yang dimuat oleh Fortune secara online, salah satu orang terkaya dunia Warren Buffett menjelaskan alasannya untuk tidak mewariskan seluruh kekayaannya kepada anak-anaknya.
“Anak-anak saya akan membuat kekayaannya sendiri dan mereka tahu saya mendukung mereka untuk melakukan pekerjaan apa pun yang ingin mereka lakukan,” kata Buffett. Meskipun demikian, Buffett menjelaskan bahwa ia tetap mewariskan sebagian hartanya kepada anak-anaknya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai investor sangat kaya dan dermawan, Buffett telah berjanji untuk memberikan 99% dari kekayaannya, baik selama hidupnya atau ketika ia telah meninggal dunia. Dia mulai dengan menjanjikan 83% dari ke Gates Foundation, seperti dikutip oleh Business Insider dari majalah Fortune.
Gene Simmons
Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, bassis grup band rock Kiss ini merasakan betul bagaimana nilai kerja keras telah berpengaruh besar dalam kehidupannya. Itulah sebabnya, ia mengatakan dalam sebuah wawancara televisi, anak-anaknya tidak akan menjadi kaya dengan mengandalkan warisan dari dirinya.
Lebih jauh lagi, ia menjelaskan mereka akan menerima warisan dalam jumlah kecil. “Mereka harus dipaksa untuk bangun dari tempat tidurnya dan pergi keluar (rumah, red) serta bekerja dan membuat penghasilan melalui cara mereka sendiri,” kata Simmons.
Walaupun dia belum memutuskan apa yang akan ia lakukan dengan kekayaannya, namun saat ini ia telah mensponsori lebih dari 140 anak-anak di Afrika melalui LSM ChildFund.
Jackie Chan
Bintang film terkenal asal Hong Kong ini mengumumkan pada 2011 bahwa ia telah memutuskan untuk memberikan setengah kekayaannya untuk kegiatan amal saat ia meninggal dunia. Chan juga menambahkan bahwa ia tidak berencana untuk meninggalkan kekayaan hingga jutaan dolar kepada anaknya, Jaycee.
“Jika dia mampu, dia bisa menghasilkan uangnya sendiri. Jika tidak, maka ia hanya akan membuang-buang uang saya,” kata Chan seperti dikutip dari Channel NewsAsia.
Ia mendirikan yayasan amalnya sendiri yang diberi nama Jackie Chan Charitable Foundation pada tahun 1988 untuk membantu orang miskin di Hong Kong. Hingga saat ini, peranan yayasan tersebut telah diperluas hingga memberikan bantuan medis di daerah yang terkena bencana serta membantu berbagai kegiatan seni.
George Lucas
Sutradara dan kreator Star Wars, George Lucas, telah bergabung bersama Bill Gates dan Warren Buffet dalam program “The Giving Pledge” sejak bulan Juli 2010. Pada saat itu, itu menjanjikan untuk menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaannya ketika ia meninggal.
“Saya mendedikasikan sebagian besar kekayaan saya untuk meningkatkan pendidikan,” tulis Lucas dalam surat janjinya, seperti dikutip dari artikel “Donating Star Wars Billions Will Make George Lucas One Of The Biggest Givers Ever” yang dimuat oleh Forbes secara online.
Walaupun demikian, pada bulan Mei 2015 ini CNBC dan Spectrem Group melansir hasil survei yang menunjukan bahwa orang-orang kaya AS seperti Warren Buffett dan Bill Gates, yang mengatakan mereka berencana meninggalkan hampir semua kekayaan mereka untuk amal adalah minoritas.
“Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang sangat terlihat karena mengatakan mereka akan meninggalkan semua hartanya untuk amal ternyata tidak mewakili kebanyakan orang kaya di Amerika Serikat,” kata George Walper, Presiden Spectrem Grup, seperti dikutip dari artikel “Millionaire kids to inherit most of their parents’ fortunes” yang dimuat oleh CNBC secara online.
Larry Page
Penemu sekaligus CEO Google menegaskan tidak akan mewariskan harta kekayaannya bernilai miliaran dolar AS untuk anak-anaknya. Ia memilih menyumbangkan harta itu untuk CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki ide-ide besar untuk memperbaiki dunia.
“Elon Musk ingin pergi ke Mars. Itu tujuan yang layak diperjuangkan. Di Google, banyak karyawan kami yang kini telah menjadi orang kaya. Seseorang harusnya bekerja untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Saya hanya ingin membantu lebih banyak orang,” ungkap Page.