Kita percaya bahwa semua yang ada di dunia ini tidaklah abadi. Semua yang memiliki awal sudah pasti akan berakhir. Termasuk tentang soal uang, kesuksesan, karir, dan kehidupan manusia senantiasa berputar seperti roda. Hidup tak selamanya sama, kadang ada kalanya kita bisa tersenyum saat berada diatas dan adakalanya kita menangis sedih ketika sedang berada dibawah. Apakah itu terdengar sangat mustahil? Tentu saja tidak!
Memang untuk mendapatkan kesenangan dan kesuksesan tidaklah mudah, namun yang lebih sangat sulit adalah bagaimana caranya mempertahankan kesuksesan dan kekayaan yang sudah sangat susah payah kita dapatkan. Setelah sukses apa yang akan kita lakukan, karena bukan mungkin hari ini kita bisa tertawa dan tersenyum dengan segala apa yang kita punya, namun kita tidak tahu besok, lusa atau waktu yang akan datang kita akan seperti apa.
Seperti yang dialami oleh para miliuner berikut ini, berawal dari kerja keras hingga sukses menjadi orang kaya yang berlimpah harta, ternyata tidak membuat mereka bisa merasakan hidup yang bahagia. Kesuksesan yang mereka dapatkan hanya dinikmati dalam waktu yang bisa dihitung dengan jari saja. Sisanya mereka mengalami kegagalan yang pada akhirnya mereka dinyatakan bangkrut dan jatuh menjadi orang miskin dengan hutang yang berlimpah.
Alberto Vilar
Vilar adalah co-founder perusahaan investasi - Amerindo. Dia bekerja tanpa kenal lelah di bidang seni, selalu memberikan sumbangan besar untuk lembaga pendidikan dan degung opera. Bahkan setahun sekali dia menyumbang sebuah seni pertunjukan dengan nominal USD 250 juta atau setara dengan Rp 3 triliun.
Namun, ketika pasar saham jatuh pada tahun 2000, kekayaannya mengalami kerugian besar. Usai itu, Vilar melakukan sejumlah penipuan keuangan dan dia dituduh sebagai tersangka pencucian uang, penipuan sekuritas, serta penipuan lainnya.
Tahun 2010, dia dijatuhi hukuman 9 tahun penjara namun dibebaskan pada 2012 setelah banding. Akan tetapi dia diperintahkan untuk kembali ke penjara pada tahun 2014 karena tak mampu membayar ganti rugi kepada pihak-pihak yang pernah dirugikan dulu.
Halsey Minor
Minor memiliki kekayaan dengan mendirikan dan menjalankan namun juga akhirnya menjual CNET, sebuah situs web yang menerbitkan campuran artikel, ulasan, dan berita. Setelah menjadi sangat populer CNET dijual ke CBS Interactive pad tahun 2008 dengan harga USD 1,7 miliar dan Minor sendiri menerima hampir USD 200 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun.
Yang terjadi adalah Minor menghabiskan uang hasil penjualan CNET untuk membeli perkebunan Carter di Virginia. Padahal, di sisi lain dia juga digugat oleh sejumlah perusahaan dan individu swasta untuk sebuah kegagalan bisnisnya tentang perjanjian, pembelian, serta kontrak berbagai hal.
Pada tahun 2011, Minor menyatakan bahwa dirinya bangkrut dan dia masih memiliki tanggungan utang sebesar USD 100 juta atau setara dengan Rp 1,2 triliun.
Jordan Belfort
Jordan Belfort memulai karirnya sebagai seorang pialang saham sebelum mendirikan perusahaannya sendiri - Stratton Oakmont yang mempekerjakan lebih dari 1000 broker dan memiliki aset investasi sebesar USD 1 miliar. Wow! Kekayaannya sendiri ditaksir mencapai lebih dari USD 250 juta atau setara dengan Rp 3 triliun.
Tak lama kemudian, sebagian besar pendapatannya ternyata tersandung kasus penipuan sekuritas. FBI akhirnya menyeret Belfort untuk mendekam di balik jeruji besi selama 22 bulan dan diminta untuk membayar kerugian sebasar USD 110,4 atau sekitar Rp 1,3 triliun.
Patricia Kluge
Patricia pernah menikah dengan jutawan John Kluge. Dia adalah seorang maestro industri televisi dan pengusaha yang mengumpulkan sebagian besar kekayaannya di tahun 70-an dan 80-an. Total kekayaannya mencapai USD 100 juta atau setara dengan Rp 1,2 triliun.
Kekayaan tersebut digunakan Patricia untuk membangun kebun anggur yang sangat luas. Sayangnya, harga tanah tersebut terlalu mahal jika dibandingkan dengan apa yang dihasilkan oleh kebun anggur tersebut. Hingga beberapa tahun kemudian dia terus berusaha menutup kerugian akibat kebun anggur dengan cara meminjam uang ke berbagai pihak.
pada tahun 2011, Kluge dinyatakan bangkrut secara pribadi sebab melihat utang yang menumpuk hingga USD 47,5 juta atau sekitar Rp 579,2 miliar.
MC Hammer
MC Hammer memiliki nama asli Stanley Kirk Burrell. Dia adalah orang ternama di bidang musik pada tahun 1980an. Dia merilis 11 album studio, namun namanya semakin lama semakin meredup. Kakayaannya kala itu mencapai USD 33 juta atau setara dengan Rp 402,3 miliar.
Kemudian Burrell menginvestasikan banyak uang pada usaha lain, termasuk membeli 19 kuda pacu Thoroughbred, merancang pakaian (J Slick), serta memulai sejumlah proyek Internet. Sayangnya dia kurang cerdas untuk manajemen keuangan. Sebab tanpa perhitungan matang, dia membayar 200 orang untuk berwisata ke berbagai tempat, membeli rumah di Oakland Hills yang memiliki 17 garasi mobil, dua kolam renang, dan dan perangkat bisbol.
Pada tahun 1996, Burrel bangkrut. Dia mencoba untuk kembali bangkit ke masa kejayaannya dan hanya menemukan jalan buntu. Hingga akhirnya dia menyerah dengan kebangkrutan serta kini menjadi pendeta di Oakland.
Nah, Itulah sekiranya kisah tragis para miliarder yang jatuh bangkrut dan menjadi miskin dengan hutang yang berlimpah. Semoga bisa menjadi pelajaran dan menjadi contoh bagi kita semua, agar kelak disaat kita sudah menjadi orang kaya, kita tidak mengalami hal yang sama dengan orang-orang diatas.