Memelihara hewan peliharaan adalah salah satu hobi paling menyenangkan. Adanya hewan peliharaan dirumah terkadang membuat kita tenang dan nyaman. Apalagi kalau hewan peliharaannya adalah hewan yang lucu dan menggemaskan, tentu yang punya akan betah dan juga nyaman ketika berada di rumah. Kita tahu kucing dan anjing adalah dua hewan yang paling banyak di pelihara oleh manusia. Karenanya kedua hewan tersebut sangat bersahabat dan juga sangat lucu untuk di pelihara.
Hampir semua orang bisa dan di bolehkan untuk memelihara hewan di rumahnya. Tak ada larangan asal hewan yang dipelihara telah mendapat izin dan juga tidak mengganggu kepada tetangga di sekitarnya. Seperti yang dilakukan oleh para pemimpin dunia berikut ini, walau memiliki jabatan dan status orang no satu di negaranya, ternyata mereka juga sangat suka memelihara hewan di tempat tinggalnya.
Namun berbeda dengan orang yang gemar memelihara kucing atau anjing didalam rumahnya, para tokoh penting dunia ini malah memelihara hewan yang sangat tak biasa. Ada yang suka memelihara Babi hingga unta didalam kediamannya. Nah siapa saja mereka? Berikut adalah ulasan singkat empat hewan peliharaan paling unik para pemimpin di dunia :
Winston Churchill
Perdana Menteri Winston Churchill digadang-gadang sebagai pemimpin Inggris terhebat sepanjang masa. Pada masa pemerintahannya ia berhasil membawa bangsa Inggris memenangkan Perang Dunia ke-2. Menariknya, sosok sehebat Churchill punya hobi memelihara hewan yang tak biasa. Arsip tahun 1926 mencatat sang perdana menteri tak kuat menahan rasa harunya untuk berpisah dengan beberapa hewan ternaknya, yang tak lain adalah babi. Bagi Churchill binatang babi adalah yang paling bisa menerima kita apa adanya.
Sebuah kutipan darinya yang sangat mendunia saat PM Churchill mengatakan bila 'Anjing melihat kita ke atas, Kucing mel ihat kita ke bawah, tetapi babi memandang kita adalah sama. Selain babi, PM Churchill uga diketahui memiliki seekor burung beo bernama 'Charlie'. Burung ini dipercaya lahir pada tahun 1899 yang tercatat menjadi burung tertua dalam catatan yang meninggal dalam usia 104 tahun, seperti dikutip dari laman History in an hour, 26 September 2010.
Bhumibol Adulyadej
Thailand merupakan negara satu-satunya di Asia Tenggara yang tidak di jajah oleh bangsa Eropa, untuk itu sistem pemerintahan di negara ini adalah monakri. Salah satu kisah unik dari negara gajah putih ini adalah raja mereka yang ternyata sangat penyayang pada binatang. Raja Thailand Bhumibol Adulyadej ternyata merupakan seorang pencinta anjing dan satu yang paling disukainya adalah adalah Thong Daeng. Anjing ini diselamatkannya dari jalanan kota bangkok sedari kecil.
Nama Thong Dong dalam bahasa Thailand berarti tembaga, dimana bulu dari anjing berwarna menyerupai warna tembaga. Kendati anjing ini sangat dicintai sang raja, akhirnya dinobatkanlah Thong Daeng sebagai anjing kerajaan yang sangat terhormat. Diketahui, Raja Bhumibol Adulyadej pernah menulis kisahnya bersama Thong Dong dalam sebuah buku. Hebatnya, sebanyak 100 ribu eksemplar berhasil menembus pasaran hanya berselang beberapa jam pasca rilis.
Abdullah bin Abdulaziz Al Saud
Kerajaan Arab Saudi terkenal dengan tradisi mereka yang memelihara kuda super yang biasa diperuntukkan untuk ajang pacu. Sang Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saud tertarik akan kepemilikan binatang yang syarat akan kejantanan tersebut. Bermula dari ketertarikan tersebut, akhirnya sang raja memboyong 1000 kuda yang dikandangkan di Pekarangan Janadira di Riyadh. Kuda-kuda ini digunakan sang raja setiap minggunya untuk berjalan santai di sekitar pekarangan.
Kuda-kuda raja terkenal dengan kuda ras arab yang diternak dari beribu dinasti sebelumnya yaitu Dinasti Nejd. Kuda yang menjadi idola sang raja mejadi primadona, raja kerap menggelar beragam aktivitas perlombaan yang melibatkan kuda sebagai objeknya.
Francois Hollande
Terakhir sosok pemimpin dunia yang suka memelihara hewan dan sayang pada binatang adalah Presiden Prancis Francois Hollande. Tepatnya di awal tahun 2013, tentara Prancis telah membantu pemerintah Mali dalam memukul mundur kelompok teror di bagian utara negara tersebut. Sebagai ucapan terimakasih, pemerintahan Mali dengan bangga memberikan seekor unta kepada Presiden Hollande.
Hollande yang kaget dan tidak bisa menempatkan binatang tersebut di pekarangan rumahnya, akhirnya menitipkan binatang khas Timur Tengah itu di kebun binatang Paris. Namun celakanya, keluarga istana tidak menerima perintah sang presiden dan mengira bila unta tersebut siap menjadi sebuah hidangan lezat.
Pemerintah Mali yang mendengar kabar tersebut sangat menyayangkan, namun berjanji mengirimkan unta yang lebih baik lagi kepada Hollande. Akhirnya unta berikutnya dapat diterima dengan baik, dan berharap sang presiden dapat merawatnya dan menunggangi unta tersebut.